Minggu, 20 Mei 2012

Ronce ilmu

Melintas intelektualitas menjadi mediator antara dunia dan akhirat.
Gravitasi subuh ufuk timur menatap diri dalam jantung waktu.
Harum dalam musim yang damai menerpa
Menanda semua perasaan disekitar keharuan.
Menciptakan dongeng mengejar semangat
Untuk terus bisa dan bisa
Untuk yakin akan sunatullah

Mataku melihat tepian mimpi disetiap senja
Dan menciptakan harapan dibangkitnya pagi
Melukis jingga planet venus
Membuat waktu menjadi nyata dilautan doa.

Sabtu, 18 Februari 2012

Pelangi doa

Lengkungan pelangi meronai mimpi
Badai petir berakhir mencerahkan bumi dengan senyuman.
Mengubah warna warni ombak kehidupan
Yang menghiasi ufuk timur
Diantara debu langit yang memantul dalam rotasinya menjadi perpaduan alam
Usaha menjelma denyut kebangkitan dan menapaki lintasan pagi dengan kemilau harap.
Kini cahaya kemilau pelangi memanggil namaku
Bersama penantian di jendela mungil doa, bak bahtera yang menyimpan kemilau
Menjadi lukisan sang waktu.

Sabtu, 30 April 2011

TATAPLAH ESOK.....

Menjelang pagi, menyambut indahnya hari ini
Butiran kesempatan baru melingkari pelabuhan hati
Diterpa sempurnanya waktu, permata cinta bercahaya,
Seribu lentera hati menyinari kita....

Dalam teduh dan cinta detak detik seluruh puisi
Mengarungi masa depan memandang esok
Bersama kitab Ilahi dan  indahnya keluargaku.

Sabtu, 23 April 2011

Puisi Cinta

Butiran hati  membasuh langit jiwa
Mengalir menjadi benang benang waktu
Mencair, menceritakan cinta pada cinta
Sepenuh air mata berkelopak cahaya menjelma bagai bintang

Menangkap jingga hati dalam kisah dongeng,
menyalakan kunang kunang menghibur hati
Menemukan doa dalam puisi
Bersama sang waktu.

Sabtu, 16 April 2011

Sepucuk Doa Mama Yati tuk Papa Budaya

Kilau mata mama menggengam kasih
Sehampar angin cinta mencium hujan di hati
Untuk nama tercinta, keindahan dan kepergian suami
12 tahun silam...

Peristiwa bak undakan yang mendaki hidup
Menyembunyikan sungai rindu, menyalakan purnama nafas dalam doa
Memekarkan mawar di hati dalam ayat ayat kitab suci
Air berombak dimata, langit hati bertaut pada cinta
Jiwa menggembara bersinar dalam cahaya rindu.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Puisi surat untuk nenek

Saat hati menggambar wajahmu nenek.
Dan surga bersinar ditelapak kakimu, wahai ibu dari mamaku.
Mematangkan butiran cinta, melepas cahaya rindu didalam jantungku
Kutegakkan usaha dan doa bersama harum nasehatmu
Kepak sayap kasihmu menembus kabut ketegaranku
Kerlip bintang ikhtiar dengan doamu nenek, seperti kunang kunang duniawi
Doakanku merengkuh hidup
Rindu Jiwaku diantara gelombang samudera harapan dan mimpi
Dalam purnama hatimu nenek

Terima kasih mama

Beribu titik kasih sayang membentuk seutas sungai ketulusan dan selingkar danau kelembutan hatimu, ibu
Menabur warna sejuta langit, surga ditelapak kakimu mama
Dihangat yang ditebarkan bulan dua puluh lima tahun silam, aku meyambut dunia dipelukmu dan keluarga
Dengan getar doa kuberterima kasih padamu bunda, dihari lahirku.